Aku warga Surabaya.
Awalnya aku juga belum tahu menahu soal "Enak Encok". Aku tahu tentang legend ini karena Fay.
This is the story.
Kisahnya berawal pada suatu malam, Paman Fay sedang dalam perjalanan pulang ke rumahnya di daerah Jalan Ahmad Yani Surabaya. Malam itu jalanan sudah sangat sepi, dan Ahmad Yani belum seramai sekarang. Paman Fay berjalan menyebrangi rel kereta yang ada membentang di sisi jalan Ahmad Yani. Tanpa disengaja, beliau melihat ada buah kelapa yang tergeletak di pinggir rel. Buah kelapa itu terlihat segar dan seperti baru jatuh dari pohonnya. Bahkan masih ada beberapa daun di tangkainya. Beliau pun membawa buah kelapa itu.
"Enak Encok, Enak Encok, Enak Encok, Enak Encok..."
Setelah lama berjalan, terdengar nyanyian.
"Enak Encok, Enak Encok, Eee!"
Si Paman menoleh ke kiri dan kanan, bahkan ke belakang. Tidak ada siapa-siapa.
Tiba-tiba, daun kelapa yang ia pegang terasa halus, seperti rambut.
Ia mengangkat buah kelapa itu.
KEPALA.
Buah kelapa yang ia pungut tadi berubah menjadi kepala seorang wanita. Dan yang beliau genggam itu bukan daun, melainkan rambut dari kepala itu.
Then, you may know the rest of story. Better be aware. NCH.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar